Berikut adalah contoh Soal dan Jawaban UAS Manajemen Pendidikan Olahraga, semoga bermanfaat bagi kalian yang membaca untuk panduan belajar..
1. Jelaskan Pengertian fungsi-fungsi manajemen dan macam-macamnya !
2. Mengapa para ahli manajemen berbeda dalam menentukan macam-macam fungsi manajemen?
3. Jelaskan pengertian fungsi organic dan fungsi pelengkap serta sebutkan macam-macamnya!
4. Jelaskan pengertian perencanaan dan mengapa program kerja perlu direncanakan?
5. Sebutkan dan jelaskan macam-macam perencanaan dilihat dari jangka waktu! Berikan contoh dalam pendidikan!
6. Jelaskan pengertian organisasi sebagai wadah dan sebagai proses!
7. Bagaimana langkah-langkah strategis dalam mengorganisasikan SDM?
8. Jelaskan pengertian motivasi dan mengapa dalam organisasi perlu menetapkan motivasi ?
9. Jelaskan pengertian pengawasan dan mengapa dalam pendidikan perlu pengawasan?
10. SIapa saja yang melakukan pengawasan pendidikan dan apa tujuan dilakukan pengawasasan?
11. Jelaskan pengertian evaluasi program yang dilakukan pimpinan organisasi!
12. Mengapa program pendidikan perlu di evaluasi
13. Jelaskan pengertian delegasi dan mengapa delegasi perlu dilakukan?
14. Apa yang dijadikan dasar menentukan delegasi?
15. Jelaskan pengertian kepemimpinan dan jelaskan macam macam typologinya serta teori yang memunculkannya!
Jawaban:
1. Fungsi-fungsi manajemen adalah proses dari langkah-langkah mulai dari perencanaan,pengorganisasian,staffing memimpin dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan organisasi. Adapun macam-macamnya yaitu fungsi organic, dan fungsi anorganik.
2. Para ahli manajemen berbeda dalam menentukan macam-macam fungsi manajemen karena fungsi manajemen terus berevolusi sepanjang waktu. Karena pada dasarnya menentukan fungsi manajemen itu seperti halnya menentukan kaki mana yang paling penting pada sebuah kursi. Padahal sebuah kursi dapat berfungsi dengan baik apabila semua kakinya berfungsi dengan baik. Maka seperti itulah fungsi manajemen. Jika salah satu dari fungsi manajemen lemah maka proses manajemen tersebut tidak akan bisa berjalan dengan baik.
3. Pengertian fungsi organic dan fungsi pelengkap serta sebutkan macam-macamnya yaitu – Fungsi Organik => yaitu fungsi manajemen yang harus ada/wajib . jika fungsi ini tidak ada maka akan menyebabkan mandeknya organisasi. Example: Planning,Organizing
- Fungsi pelengkap => fungsi yang meskipun tidak mutlak dijalankan oleh organisasi, sebaiknya dijalankan, karena pelaksanaan fungsi itu dengan baik akan meningkatkan efisiensi dalam hal melaksanakan tujuan yang efisien,ekonomis dan efektif misalnya: koordinasi,controlling,directing,staffing dst.
4. Perencanaan pendidikan dapat diartikan sebagai kegiatan melihat masa depan dalam menentukan kebijakan,prioritas dan biaya pendidikan dengan mempertimbangkan kenyataan yang ada dalam bidang ekonomi,social dan politik untuk mengembangkan sistem pendidikan Negara dan peserta didik yang dilayani dalam sistem tersebut. Program kerja perlu direncanakan karena perencanaan berfungsi sebagai pedoman untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.Sebagai suatu alat ukur dalam membandingkan antara hasil yang dicapai dengan harapan.
5. Menurut waktunya, perencanaan dapat dibagi menjadi :
a. Perencanaan jangka pendek
Perencanaan jangka pendek adalah perencanaan tahunan atau perencanaan yang dibuat untuk dilaksanakan dalam waktu kurang dari lima tahun, sering disebut sebagai rencana operasional. Perencanaan ini merupakan penjabaran dari rencana jangka menengah dan jangka panjang.
b. Perencanaan jangka menengah
Perencanaan jangka menengah mencakup kurun waktu pelaksanaan 5-10 tahun. Perencanaan ini penjabaran dari rencana jangka panjang, tetapi sudah lebih besifat operasional.
c. Perencanaan jangka panjang
Perencanaan jangka panjang meliputi cakupan waktu diatas 10 tahun sampai dengan 25 tahun. Perencanaan ini mempunyai jangka menengah, lebih-lebih jika dibandingkan dengan rencana jangka pendek. Semakin panjang rencana itu semakin banyak pula variabel yang sulit dikontrol.
Berdasarkan keriteria di atas rencana pembangunan lima tahun dapat digolongkan kedalam perencanaan jangka sedang, sedangkan perencanaan tahunan termasuk perencanaan jangka pendek.
Jika dihubungkan dengan teknis perencanaan pendidikan pada tingkat institusi, maka perencanaan dilihat dari waktuya dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu perencanaan jangka pendek, menengah dan panjang. Jika masa bakti kepala sekolah empat tahun dalam tiap periode, maka dapat dijadikan sebagai jangka panjang. Sedangkan jangka menengahnya satu tahun dan jangka pendeknya satu semester. Masing-masing waktu tersebut memiliki jenis kegiatan yang berbeda namun saling berkaitan dan berkesinambungan.
6. Organisasi sebagai wadah adalah tempat dimana kegiatan-kegiatan administrasi dan manajemen dilakukan (Sondang P. Siagian)
Organisasi sebagai wadah adalah tempat manajemen memberikan bentuk bagi manajemen sehingga memungkinkan manajemen dapat bergerak (Sukarno)
Organisasi sebagai proses adalah bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk tujuan bersama dan terikat secara formal dalam persekutuan yang disebut sebagai pimpinan dan kelompok lain yang disebut sebagai bawahan (Sondang P. Siagian)
Organisasi sebagai proses mengandung hubungan formal diatur dalam hukum pendirian organisasi, struktur organisasi, hirarki organisasi, dsb dan hubungan informal merupakan hubungan pribadi, karena kesamaan keahlian, kesamaan kepentingan, kesamaan interes dalam kegiatan di luar organisasi
7. Langkah pertama, yang harus dilakukan dalam merinci pekerjaan adalah menentukan tugas-tugas apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Kedua, membagi seluruh beban kerja menjadi kegiatan-kegiatan yang dapat dilaksanakan oleh perseorangan atau perkelompok. Disini perlu diperhatikan bahwa orang-orang yang akan diserahi tugas harus didasarkan pada kualifikasi, tidak dibebani terlalu berat dan juga tidak terlalu ringan. Ketiga, menggabungkan pekerjaan para anggota dengan cara yang rasional, efisien. Keempat, melakukan monitoring mengambil langkah-langkah penyesuaian untuk mempertahankan dan meningkatkan efektifitas.
8. Motivasi dapat diartikan sebagai suatu pernyatan yang kompleks dalam suatu organisme yang mengarah pada tingkah laku ke suatu tujuan atau perangsang. (Purwanto 1990:5).
Motivasi perlu diterapkan dalam organisasi karena :
1. Motivasi sebagai pendorong perbuatan. Motivasi berfungsi sebagai pendorong unutuk mempengaruhi sikap apa yang seharusnya anak didik ambil dalam rangka belajar.
2. Motivasi sebagai penggerak perbuatan. Dorongan psikologis melahirkan sikap terhadap anak didik itu merupakan suatu kekuatan yang tak terbendung yang kemudian menjelma dalam bentuk psikofisik.
3. Motivasi sebagai pengarah perbuatan. Anak didik yang mempunyai motivasi dapat menyeleksi mana perbuatan yang harus dilakukan dan mana perbuatan yang harus diabaikan.
Dengan adanya usaha yang tekun dan didasari motivasi maka siswa akan belajar dengan baik dan prestasi belajar akan optimal.
9. Pengawasan merupakan proses untuk mengetahui ada tidaknya penyimpanga dalam pelaksanaan rencana agar segera dilakukan upaya perbaikan sehingga dapat memastikan bahwa aktivitas yang dilaksanakan secara riel merupakan aktivitas yang sesuai dengan apa yang direncanakan.
Pendidikan perlu pengawasa karena :
· membuat pihak yang diawasi merasa terbantu sehingga dapat mencapai visi dan misinya secara lebih efektif dan efisien;
· menciptakan suasana keterbukaan, kejujuran, partisipasi dan akuntabilitas;
· menimbulkan suasana saling percaya dalam dan diluar lingkungan operasi organisasi.
· menimbulkan akuntabilitas organisasi;
· meningkatkan kelancaran operasi organisasi;
· mendorong terwujudnya good governance.
10. Yang bertugas sebagai pengawas dalam pendidikan adalah pengawas. Yaitu jabatan fungsional pengawas sekolah dan angka kreditnya adalah PNS diberi tugas , tanggungjawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pengawasan pendidikan pada satuan pendidikan pra sekolah, SD dan menengah.
Tujuan diadakannya pengawasan dalam pendidikan adalah sebagai alat atau sarana yang berguna untuk menghilangkan atau mengurangi kebocoran-kebocoran, penyimpangan-penyimpangan, pemborosan dan penyalahgunaan kekuasaan dan kewenangan yang terjadi pada suatu organisasi khusunya dalam bidang pendidikan.
11. Evaluasi program adalah suatu unit atau kesatuan kegiatan yang bertujuan mengumpulkan informasi tentang realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan, berlangsung dalam proses yang berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan sekelompok orang guna pengambilan keputusan.
12. Karena untuk mengetahui pencapaian tujuan program yang telah dilaksanakan. Selanjutnya, hasil evaluasi program digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan kegiatan tindak lanjut atau untuk melakukan pengambilan keputusan berikutnya.
13. Delegasi adalah pemberian otorisasi atau kekuasaan formal dan tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan tertentu kepada orang lain.
Pelimpahan otoritas oleh atasan kepada bawahan diperlukan agar organisasi dapat berfungsi secara efisien karena tak ada atasan yang dapat mengawasi secara efisien karena tak ada atasan yang dapat mengawasi secara pribadi setiap tugas-tugas organisasi. Menurut taylor tujuan dari pendelegasian suatu tugas tidaklah meguji bawahan inilah bukan pertanyaan ”kerjakan atau mati” delegasi meskipun demikian memberikan petunjuk atas kekuatan dan kelemahan dari orang yang diberi delegasi.
14. Yang dijadikan dasar dalam menentukan delegasi, diantaranya adalah asas dan syarat dalam pendelegasian pendidikan. Yaitu :
· Asas Kepercayaan
· Asas Delegasi Atas Hasil yang Diharapkan
· Asas Penentuan fungsi dan Kejelasan Tugas
· Asas Rantai Berkala (Principle Scolar of Chain)
· Asas Tingkat Wewenang (The Authority Level Participle)
· Asas Kesatuan Komando (principle Unity of Command)
· Asas Keseimbangan Wewenang & Tanggung Jawab (Parity Of Authority & Responsibility )
· Asas Pembagian Kerja (Devision of Work)
· Asas Efisiensi
· Asas Kemutlakan Tanggung Jawab (Principle of Authority of Responsibility)
A. Syarat-Syarat Pendelegasian
a. Adanya kesediaan atau keikhlasan atasan untuk memberikan pelimpahan.Dengan kesediaan dan keikhlasan yang tulus akan menimbulkan hubungan kejiwaan yang dekat antara atasan dan bawahan tersebut hal ini penting dalam usaha menimbulkan perasaan rasa percaya di antara keduanya.
b. Tiap-tiap bawahan yang mendapat pelimpahan harus mempertimbangkan kemampuannya. Wewenang yang diserahkan kepada bawahan harus sesuai dengan kemampuan bawahan. Di samping bawahan harus mengukur kemampuan sendiri, atasan harus pula menimbang-nimbang kemampuan dalam hubungannya dengan wewenang yang akan dilimpahkan, baik kemampuan jasmaniah maupun kemampuan rokhaniah.Dengan demikian tidak akan terjadi wewenang yang dilimpahkan tidak sesuai dengan kemampuan bawahan, sebab apabila tidak sesuai akan dapat menimbulkan resiko, yang pada akhirnya juga akan ditanggung atasan bersangkutan.
c. Tugas dan wewenang yang diserahkan harus jelas, bawahan mengerti keinginan atasan dengan adanya pelimpahan itu. Tugas, wewenang demikian pula tanggung jawabnya harus dirumuskan dengan jelas. Ketidakjelasan akan menimbulkan kesukaran-kesukaran dalam realisasinya, karena tidak tahu arah atau batas-batas yang boleh dan tidak dapat dilakukan. Demikian pula harus diketahui oleh bawahan kecenderungan dari pada keinginan-keinginan atasan yang melimpahkan wewenang, demikian itu agar pelaksanaan tugas dan wewenang mengarah kepada tujuan yang ditentukan oleh atasan.
Pelimpahan yang telah diberikan tidak boleh diperlemah oleh atasan, yang mengakibatkan tidak tercapainya tujuan. Setelah pelimpahan dilakukan, atasan jangan selalu mencampurinya, lebih-lebih mencampuri secara demonstratif yang deamikian akan mengakibatkan keresahan jiwa dan justru akan dapat mengakibatkan patah semangat bagi bawahan.
15. Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Serta member inspirasi kepada orang lain untuk bekerja sama sebagai suatu kelompok agar dapat mencapai suatu tujuan yang umum.
Adapun typology kepemimpinan sebagai berikut :
· Otokrasi atau otoriter
· Partisipasif (bebas)
· Demokrasi
· Kendali bebas
Teory kepemimpinan :
· Teory genetis : Leader are born and not made. Pemimpin dilahirkan, bukan di bentuk oleh lingkungan sekitar(social).
· Teory social : Leader aremade and not born. Pemimpin di bentuk oleh lingkungan sekitar(social)., bukan dilahirkan.
· Teory ekologis : Leader are born and made. Pemimpin dilahirkan dan di bentuk oleh lingkungan sekitar(social).